Melalui pengelolaan manajemen kandang yang baik dan pemberian obat yang tepat dapat menjaga ternak terhindar dari koksidiosis
Salah satu ancaman yang sering dihadapi peternak dan dapat mengakibatkan kerugian besar adalah munculnya serangan penyakit koksidiosis. Koksidiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa yang termasuk dalam genus Eimeria. Koksidiosis dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan terutama usus halus dan sekum. Hal ini berdampak terhadap proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang tidak optimal. Serangan koksidiosis juga akan menimbulkan efek imunosupresif sehingga ayam menjadi rentan terhadap infeksi penyakit lainnya.
Adanya penyakit koksidiosis ini menjadi perhatian Khanif Winarno selaku Koordinator Idaman KL, salah satu peternakan yang berlokasi di Batulawang, Sukamukti, Kota Banjar, Jawa Barat. Khanif menceritakan pengalamannya dalam beternak ayam pejantan yang telah ia mulai sejak tahun 2008. Ia mengatakan bahwa peternakannya telah berkembang sangat pesat dalam 14 tahun terakhir ini. Berawal dari ribuan ekor ayam. Saat ini telah mencapai ratusan ribu ekor ayam pejantan dan telah tersebar mitra di berbagai wilayah Banjar.
Khanif menambahkan bahwa Kota Banjar merupakan wilayah yang strategis untuk melakukan usaha budi daya ayam pejantan. “Disini mobilisasi sangat strategis, kita dapat memasarkan ayam ke wilayah Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Selain itu, akses mobilitas mudah sehingga dapat menjangkau pasar DKIJakarta,” tambah Khanif.
Namun, munculnya serangan penyakit koksidiosis sangat mengganggu proses budi daya ayam penjantan di Idaman KL. “Penyakit ini menyerang saluran cerna sehingga penyerapan nutrisi tidak optimal Hal ini sangat berdampak secara ekonomi karena bobot ayam yang diharapkan tidak tercapai,” ujar Khanif.
Perlunya manajemen kandang yang baik
Khanif menjelaskan bahwa jenis kandang yang dikelolanya menggunakan kandang postal yang langsung berada di permukaan tanah.
“Jenis kandang kami masih terbilang tradisional, peternakannya saling berdekatan dengan peternakan lainnya dan banyak ayam liar milik warga yang sering datang ke kandang menyebabkan penyakit koksidiosis dan E.coli kerap terjadi di peternakan kami,” jelas Khanif.
Ia pun menambahkan bahwa penyakit koksidiosis ini rentan terjadi pada ayam umur di bawah 30 hari. Gejala yang terlihat berupa diare, lesu, penyerapan nutrisi rendah, target performa tidak tercapai, feses berubah warnadan berdarah.
Selain itu, ketika terjadi kasus kokdisiosis ayam akan rentan terkena penyakit lainnya. Khanif mengatakan bahwa peternakannya pernah terkena koksidiosis bersamaan dengan munculnya penyakit Gumboro sehingga mengakibatkan tingkat kematian yang sangat tinggi.
“Kondisi kandang yang masih tradisional mengakibatkan frekuensi ter-serang koksidiosis cukup tinggi, yakni 3-4 kali dalam satu tahun. Kejadian koksidiosis di kandang kami dan mitra bisa menyerang sekitar 30% – 50% dari total populasi. Hal ini tentu menjadi perhatian kami untuk melakukan perbaikan manajemen pemeliharaan dan kandang dengan memperbaiki sistem sanitasi, penggantian sekam, sistem ventilasi dan lainnya,” terang Khanif.
Cocok gunakan TOLTRADEX
“Sebelumnya untuk mengatasi penyakit tersebut saya menggunakan produk lain, namun hasilnya kurang efektif dan membutuhkan waktu pengobatan yang lama. Produk tersebut membutuhkan waktu dan biaya yang cukup tinggi. Saya pun beralih untuk menggunakan produk dari Medion. Atas arahan personil Medion di lapangan, saya melakukan pengobatan koksidiosis dengan menggunakan TOLTRADEX. Berbeda dengan produk lain, jika menggunakan TOLTRADEX dengan dosis 0,14 ml per kg bobot ayam selama 2 hari berturut-turut, koksidiosis pun dapat teratasi,” ungkap Khanif. Selain itu, ia juga mendapat saran untuk melakukan perbaikan manajemen di kandangnya.
Khanif telah menggunakan TOLTRADEX selama satu tahun terakhir. Menurutnya, TOLTRADEX efektif mengatasi koksidiosis dan penggunaannya sangat efisien. Hal ini menjadi pertimbangan Khanif untuk beralih menggunakan produk dari Medion.
“Saya mengamati bahwa menjaga kesehatan sistem pencernaan sangat penting. Jika sistem pencernaan diperbaiki maka semua penyakit bisa sembuh. Setelah menggunakan TOLTRADEX dan melakukan perbaikan manajemen kandang, ayam kami semakin terjaga dan terhindar dari koksidiosis serta penyakit lainnya,” ungkap Khanif.
“Kami sangat merekomendasikan penggunaan TOLTRADEX untuk mengatasi koksidiosis. Dengan TOLTRADEX ayam menjadi sehat dan bobot badan ayam tercapai optimal,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa pelayanan personil Medion sangat baik, rajin, dan cepat tanggap serta selalu memberikan informasi perkembangan penyakit dan riset yang telah dilakukan Medion. Selain itu, ketersediaan produk-produk Medion sangat mudah didapatkan. Ia berharap, Medion dapat terus membuat produk-produk yang berkualitas dan inovatif untuk membantu peternak mengatasi penyakit yang sering menyerang di peternakan.